Cara Mengatasi Bayi Susah Makan MPASI

Cara Mengatasi Bayi Susah Makan MPASI

Safari Aqiqah – Saat awal memulai MPAI, terkadang bayi memang sulit untuk disuapi makanan, sehingga membuat Ayah dan Bunda khawatir. Nah, apakah si Kecil memang belum siap untuk makan atau memang makanannya yang tidak cocok? Atau bahkan, ia justru sedang sakit sehingga tak mau makan.

Jangan panik dulu ya, Ayah dan Bunda! Bayi memang akan mengalami fase menolak makan pada awal-awal pemberian MPASI. Akan tetapi, Ayah dan Bunda tentu tak boleh membiarkan bayi terus menerus susah untuk makan. Lantas, apa saja penyebab bayi susah makan MPASI? Berikut beberapa penjelasannya!

1. Tekstur Makanan Tidak Sesuai

Di awal pemberian MPASI, bayi idealnya lebih dulu dikenalkan dengan makanan bertekstur halus alias bubur kental (puree) sampai ia terbiasa. Barulah Bunda boleh menaikkan tekstur MPASI secara perlahan mulai di bulan selanjutnya.

Kira-kira beginilah tahapan menaikkan tekstur MPASI sesuai anjuran IDAI:

  • Bayi 6 bulan: MPASI bubur kental (puree) atau makanan yang dilumatkan hingga halus (mashed).
  • Bayi 9 bulan – 12 bulan: Berikan makanan yang dicincang halus (minced), dicincang kasar (chopped), atau makanan yang dapat dipegang (finger food).
  • Bayi 12 bulan-24 bulan: Berikan makanan keluarga yang dihaluskan atau dicincang seperlunya.

2. Bayi Mengalami Stres

Bukan hanya orang dewasa yang bisa stres, lho, Ayah dan Bunda. Bayi juga bisa stres terutama karena ia merasa tidak nyaman berlama-lama berada lingkungan yang berisik atau terlalu panas dan gerah.

Stres juga bisa terjadi ketika bayi merasa kesepian, bosan, atau ketakutan bertemu dengan orang baru. Tanda bayi sedang mengalami stres salah satunya adalah tidak nafsu makan.

3. Terlalu Sering Dipaksa Makan

Bagaimana cara Ayah dan Bunda memberikan makan akan sangat berpengaruh pada perilaku si Kecil, lho! Sebagai contoh, mungkin karena tampilan makanan yang kurang menarik, rasa yang kurang enak di lidah, atau aromanya yang mengganggu si Kecil.

Alasan lain yang mungkin juga bisa membuat bayi susah makan yaitu karena Ayah dan Bunda memberi makan bayi dengan marah-marah. Dan itu justru akan membuat si Kecil takut untuk makan dan terkesan menyeramkan.

4. Bayi Belum Siap Makan MPASI

Untuk melihat apakah bayi memang sudah benar-benar sudah siap untuk makan makanan padat, berikut beberapa tandanya:

  • Bayi sudah bisa menegakkan dan menahan kepalanya.
  • Bayi sudah bisa membuka mulut bila disodori makanan atau sendok.
  • Bayi menunjukkan ketertarikan melihat orang makan, dan mencoba mengambil makanan.
  • Refleks menjulurkan lidah berkurang.
  • Bayi bisa duduk sendiri dengan disenderkan.
  • Nah, Bunda juga bisa terus pantau perkembangan makan si Kecil terkait dengan tumbuh kembang bayi setiap bulannya melalui fitur Catatan Perkembangan Anak.

5. Bayi Memiliki Kondisi Tertentu

Biasanya, bayi yang sedang susah makan menunjukkan perilaku seperti:

  • Mengunyah terlalu lama dan memainkan makanan.
  • Menolak memasukkan makanan ke dalam mulut.
  • Menolak suapan dari orang tua.
  • Menumpahkan atau memuntahkan makanan.
  • Menyemburkan makanan yang sudah masuk mulutnya.
  • Tidak mengunyah atau menelan makanan.
  • Tidak mau mencoba makanan yang baru.

Mengutip dari IDAI ada beberapa cara yang bisa Ayah dan Bunda terapkan di rumah supaya bayi mau makan, yaitu:

1. Buat Jadwal Makan yang Teratur dan Konsisten

Pemberian MPASI merupakan suatu keharusan sebagai cara memenuhi kebutuhan gizi bayi mulai usia 6 bulan ke atas. Berikut contoh jadwal pemberian makan untuk bayi usia 6 bulan yang bisa Ayah dan Bunda ikuti, misalnya:

  • Pukul 06.00: minum ASI
  • Pukul 08.00: MPASI pagi.
  • Pukul 10.00: minum ASI atau makan camilan, misalnya puree buah.
  • Pukul 12.00: MPASI siang.
  • Pukul 14.00: minum ASI.
  • Pukul 16.00: makan cemilan.
  • Pukul 18.00: MPASI malam
  • Pukul 20.00, 22:00, 00:00, 03:00: minum ASI setiap 2 jam sekali sesuai kebutuhan bayi.

Selain itu, IDAI juga menyarankan untuk membiasakan memberi makan maksimal 30 menit saja, karena terlalu lama ditakutkan akan membuat bayi bosan dan semakin tidak mau makan. Coba dulu beri jeda sekitar 10-15 menit.

Jika anak masih belum mau makan lagi, lebih baik segera sudahi memberi makanan. Jangan pula biasakan bayi ngemil di luar jadwal makan camilannya karena hal ini akan menyebabkan anak tidak merasa lapar ketika waktu makan tiba.

2. Ciptakan Lingkungan Menyenangkan

Agar sesi makan bersama keluarga bisa dinikmati seluruh anggota, berikut beberapa tips yang bisa Ayah dan Bunda coba:

  • Siapkan serbet dan pakaikan bib bayi agar makanan tidak berantakan.
  • Biasakan anak untuk fokus saat makan. Jangan beri anak hp, mainan, atau menonton tv.
  • Saat menyuapi atau menemani bayi makan jangan sambil marah ya Bu, tapi coba tampilkan ekspresi yang menyenangkan.
  • Hindari menjadikan makanan sebagai objek hadiah.
  • Sajikan makanan yang bervariasi yang punya ragam bentuk dan warna
  • Saat waktunya makan besar, biasakan untuk mengonsumsi makanan utama dulu, baru minum di sesi akhir.
  • Hindari menyajikan makanan atau memberi makan dalam porsi besar sekaligus. Biasanya anak akan merasa kenyang duluan saat melihat makanan di hadapannya.
  • Ajak si Kecil untuk mencoba makan sendiri.
  • Bila si Kecil menolak makan dengan tanda seperti menangis, menutup mulut, atau memalingkan kepala. Jangan langsung berhenti, ya. Coba tawarkan kembali makanan tanpa memaksanya.

3. Menambah Asupan Zinc dan Zat Besi

Ternyata rendahnya kadar zinc dan zat besi dalam tubuh dapat menjadi salah satu penyebab kurangnya nafsu makan pada bayi, lho, Ayah dan Bunda.

Jadi, cobalah kreasikan makanan sumber zinc seperti ayam, kentang, dan telur serta makanan sumber zat besi seperti daging sapi, telur, ikan, tahu, dan sayuran berwarna hijau seperti bayam menjadi menu MPASI yang juga enak di lidah si Kecil.

Sumber gambar: popmama.com

Penulis: Aisyah