Safari Aqiqah – Tak jarang urusan pekerjaan dapat membuat orang tua seakan tidak punya waktu untuk buah hatinya. Alhasil, terkadang karena itu si kecil jadi kurang perhatian dan kasih sayang. Hal ini tentunya tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena dapat mengakibatkan dampak buruk terhadap tumbuh kembang si kecil.
Seiring bertambahnya usia si kecil, mereka akan semakin pintar dan mandiri. Sebagian orang tua menganggap bahwa anak mereka sudah bisa dilepas sendiri melakukan berbagai hal yang disukai dan diminatinya, bahkan tak jarang mereka dibiarkan bermain seorang diri.
Sehingga, Ayah dan Bunda pikir rasanya tak masalah menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja atau me time. Anggapan tersebut sangat keliru. Berapa pun usia meeka, perhatian dan kasih sayang dari orang tua sangatlah mereka butuhkan dan memiliki peran yang penting untuk menunjang proses tumbuh kembangnya.
Jangan jadikan aktivitas sehari-hari yang padat sebagai alasan Ayah dan Bunda tidak bisa meluangkan waktu untuk si kecil. Selain memberikan makanan bergizi, baju yang bagus, dan tempat tinggal yang nyaman, memenuhi kebutuhan emosional si kecil juga tak kalah pentingnya, loh!
Dikutip dari Alodokter.com inilah beberapa dampak negatif yang bisa dialami oleh si kecil jika mereka kurang perhatian dan kasih sayang.
Dampak yang Timbul Bila Anak Kurang Perhatian Orang Tua
- Krisis percaya diri
Karena krisis percaya diri, tak jarang juga mereka menganggap bahwa dirinya kurang bahagia. Mereka juga kerap merasa tidak diakui, tidak dicintai, dan tidak diperhatikan. Hal ini dapat membuatnya rendah diri atau minder saat ingin melakukan sesuatu, khususnya di depan orang banyak.
Alangkah baiknya jika Ayah dan Bunda meluangkan waktu bersamanya, memberikan apresiasi terhadap hal positif yang telah diraihnya dan ketahuilah kemampuan dan pencapaiannya.
- Gangguan mental
Anak yang kurang perhatian dari orang tua biasanya memiliki kadar serotonin yang lebih rendah. Padahal, serotonin adalah hormon yang dibutuhkan untuk memperbaiki suasana hati. Selain itu, anak juga jadi lebih mudah marah dan tertekan karena kadar hormon kortisolnya cenderung meningkat.
Pada akhirnya, kedua kondisi ini membuat anak lebih berisiko mengalami gangguan mental, seperti stres, gangguan kecemasan, hingga depresi.
- Tidak terjalin emotional bonding antara anak dengan orang tua
Meluangkan waktu untuk anak atau melakukan family time tidak cukup hanya dengan menemaninya bermain dan belajar. Diperlukan juga adanya perhatian, komunikasi, atau sikap yang bisa mempererat emotional bonding antara anak dan orang tua. Ini sangat penting untuk perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak.
Jika orang tua kurang memperhatikan anak, bukannya tidak mungkin hubungan anak dengan orang tua menjadi renggang. Mereka bisa mengalami kesulitan untuk dekat dengan orang tuanya, mencurahkan isi hatinya, atau menceritakan kejadian yang ia alami sehari-hari.
- Gangguan perilaku
Kurang perhatian dari orang tua bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan perilaku pada anak, seperti suka mencuri, membuat onar, dan melakukan tindakan bullying. Semua hal negatif tersebut dilakukan anak semata-mata untuk mendapatkan perhatian dari orang tua atau orang di sekitarnya.
- Sulit untuk menjalin hubungan
Karena tidak memiliki hubungan yang dekat dengan orang tua, anak yang kurang perhatian dari kedua orang tuanya pun bisa mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.
Hal tersebut bisa menyebabkan anak tidak memiliki teman. Saat dewasa, bukannya tidak mungkin anak pun jadi sulit untuk menjalin hubungan dengan pasangan atau rekan kerjanya nanti. Ini tentu bisa memengaruhi kehidupan dan masa depan anak.
- Perkembangan kognitif tidak optimal
Perhatian orang tua dalam bentuk sentuhan penuh kasih sayang, seperti pelukan, kecupan, dan belaian, turut membantu perkembangan kognitif anak, lho. Oleh karena itu, kurangnya stimulasi tersebut dapat menyebabkan anak mengalami masalah intelektual, seperti masalah akademis atau keterlambatan dalam berbicara.
Ayah Bunda, jangan menyepelekan dampak kurangnya perhatian orang tua kepada anak. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa berlanjut dan mempengaruhi kehidupan anak hingga dewasa, bahkan setelah ia berkeluarga.
Agar Ayah dan Bunda bisa memberikan perhatian penuh kepada si kecil, usahakan untuk meluangkan waktu sesibuk apa pun kalian. Tujuannya adalah agar ia merasa diperhatikan dan tidak diabaikan. Bila perlu, batasi penggunaan gadget saat kalian berada di rumah, agar waktu bersama anak jadi lebih banyak.
Tidak ada kata terlambat bagi Ayah dan Bunda untuk memberikan perhatian yang cukup kepada anak. Jika Ayah atau Bunda merasa kewalahan untuk membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, bahkan hingga merasa tertekan, jangan sungkan untuk berdiskusi dengan psikolog guna mencari jalan keluar yang terbaik.
Sumber: Kumparan
Penulis: Elis Parwati