Safari Aqiqah – Flek kehamilan merupakan kondisi munculnya bercak darah dari vagina. Biasanya flek yang muncul berwarna merah muda, merah cerah, atau cokelat tua.

Terkadang flek juga bisa mengeluarkan darah merah segar atau gumpalan. Flek ini bisa terjadi kapan saja, dimulai saat hamil hingga melahirkan. Menurut penelitian, sekitar 15 – 20% ibu hamil mengalami flek pada trimester pertama.

Studi tersebut menemukan bahwa bercak paling sering terlihat pada minggu keenam dan ketujuh. Munculnya flek tersebut tidaklah selalu gejala keguguran atau tanda masalah kehamilan, ya. Beberapa penyebab flek kehamilan yang perlu Ayah dan Bunda ketahui, yaitu:

1. Perdarahan Implantasi 

Perdarahan implantasi ini merupakan penyebab flek saat hamil muda yang disebabkan oleh embrio yang menempel di dinding rahim. Meski normal terjadi, kondisi ini biasanya menyerang 6-12 hari setelah terjadi pembuahan sebagai tanda awal kehamilan.

Flek biasanya akan muncul berwarna merah muda atau cokelat tua. Berbeda dengan haid, flek biasanya hanya timbul bercak. Perdarahan implantasi berlangsung selama beberapa jam atau hingga 3 hari, dan akan berhenti dengan sendirinya.

2. Perubahan Serviks

Kehamilan dapat mengakibatkan berbagai perubahan hormon, salah satunya perubahan pada hormon di leher rahim. Hal ini biasanya menyebabkan flek. Kondisi ini umum terjadi sehingga Bunda tidak perlu khawatir.

3. Infeksi Serviks

Penyebab flek saat kehamilan bisa juga terjadi karena adanya infeksi pada serviks. Selain flek, biasanya akan muncul gejala lain seperti terasa nyeri, bengkak, merah, dan iritasi pada vagina.

Kondisi ini kerap terjadi di trimester pertama kehamilan, Bun, dan harus segera dikonsultasikan pada dokter.

4. Kehamilan Ektopik

Penyebab flek kehamilan lainnya yakni kehamilan ektopik. Kondisi ini terjadi jika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim.

Flek akibat kehamilan ektopik biasanya disertai gejala lain, yaitu nyeri perut atau panggul, pusing, hingga pingsan. Segera konsultasikan ke dokter jika gejala-gejala ini Bunda alami.

Kehamilan ektopik biasanya terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan.

5. Hamil Anggur

Hamil anggur merupakan kondisi yang sangat langka, yaitu ketika munculnya jaringan abnormal yang tumbuh di dalam rahim.

Selain flek, gejala lainnya ialah mual dan muntah yang parah, serta pembesaran rahim yang cepat.

6. Keguguran

Hampir semua ibu hamil mengalami flek atau perdarahan sebelum keguguran. Sebagian besar keguguran terjadi pada 13 minggu pertama kehamilan.

Flek biasanya akan berwarna cokelat atau merah cerah, disertai gejala nyeri pada perut bagian bawah, lendir putih atau merah muda dari vagina, kram atau kontraksi, dan keluar gumpalan atau jaringan dari vagina.

Jika Ayah dan Bunda curiga flek diakibatkan keguguran, segera pergi ke dokter, ya!

7. Plasenta Previa

Flek saat hamil juga dapat disebabkan oleh plasenta previa. Kondisi ini terjadi ketika letak plasenta sangat rendah bahkan hingga menutupi seluruh atau sebagian jalan lahir.

Bunda hamil yang mengalami plasenta previa berisiko tinggi melahirkan prematur atau sebelum usia kehamilan 37 minggu.

8. Solusio Plasenta

Solusio plasenta sering menyerang ibu yang sedang hamil trimester kedua atau ketiga. Ini terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum atau selama persalinan. Solusio plasenta sangat berbahaya bagi ibu dan bayi.

Tanda-tanda solusio plasenta yang perlu diwaspadai yaitu nyeri perut, nyeri punggung, dan keluarnya flek atau gumpalan darah dari vagina.

Bunda hamil yang mengalami cedera traumatis, memiliki riwayat tekanan darah tinggi, dan pernah mengalami komplikasi kehamilan seperti infeksi rahim, masalah tali pusat, atau jumlah cairan ketuban berlebih berisiko mengalami solusio plasenta.

9. Plasenta Akreta

Plasenta akreta terjadi saat plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan flek selama masa kehamilan.

Bunda dengan riwayat operasi caesar berisiko mengalami kondisi ini. Meski demikian, plasenta akreta sangat jarang terjadi.

10. Robek pada Rahim

Flek saat hamil bisa terjadi akibat adanya robekan pada rahim. Kondisi ini dapat terjadi jika Bunda memiliki bekas luka di rahim dari operasi caesar sebelumnya.

Robek pada rahim ini bisa berbahaya bagi Bunda dan janin, sehingga membutuhkan operasi darurat.

11. Tanda Mau Melahirkan

Munculnya flek di trimester ketiga kehamilan juga bisa menjadi tanda-tanda persalinan, Bun. Beberapa hari sebelum persalinan, biasanya vagina mengeluarkan lendir berwarna cokelat atau merah.

Namun, jika tanda-tanda ini muncul sebelum 37 minggu kehamilan, segera hubungi dokter karena Bunda bisa mengalami kondisi persalinan prematur.

Untuk mengetahui penyebab yang pasti, Bunda perlu melakukan pemeriksaan vagina atau panggul, pemeriksaan dengan USG, atau tes darah untuk mengecek kadar hormon.

Cara Mengatasi Flek Saat Hamil

Untuk dapat mengatasi flek saat hamil, Bunda perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Namun, umumnya cara mengatasi flek yaitu dengan istirahat yang cukup. Selain itu, ada beberapa cara sederhana yang bisa Bunda lakukan di rumah sebagai berikut.

Memperbanyak minum air putih.
Membatasi aktivitas fisik.
Menghindari mengangkat beban yang berat.
Memperbanyak waktu istirahat di tempat tidur.
Tidak berhubungan seksual jika sedang mengalami flek.

Jika sedang mengalami flek, kenakan pembalut agar Bunda bisa memeriksa dan mencatat warna flek kehamilan–merah muda, cokelat, merah segar, atau warna lain. Jangan lupa untuk mengecek seberapa banyak flek yang keluar, serta apakah ada gumpalan atau tidak. Setelah itu, konsultasikan ke dokter ahli untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Bunda juga mesti waspada jika memiliki salah satu dari gejala berikut ini.

Segeralah ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya jika mengalami gejala-gejala di atas, karena bisa menjadi tanda keguguran atau masalah serius lainnya.

Sumber: haibunda.com

Penulis: Aisyah

×