Safari Aqiqah – Aqiqah merupakan penyembelihan hewan yang dilakukan oleh umat muslim sebagai salah satu bentuk rasa Syukur atas kelahiran seorang bayi, biasanya dilakukan pada hari ke-7 setelah kelahiran. Pada saat ini, hewan seperti domba atau kambing disembelih, dan dagingnya dibagikan kepada keluarga, tetangga, teman, dan fakir miskin sebagai bentuk sedekah.

Namun, bagaimana jadinya bila kelahiran bayi bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha? Apakah pelaksanaannya sama dengan pelaksanaan Qurban? Hal ini memunculkan pertanyaan tentang tata cara aqiqah saat Idul Adha, termasuk hukum dan syariatnya serta konsekuensinya.

Hukum Aqiqah dan Qurban secara Umum

Aqiqah dan qurban merupakan amalan sunah dalam Islam. Aqiqah dilakukan setelah kelahiran bayi sebagai bentuk syukur, sementara qurban dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, saat Hari Raya Idul Adha.

Sebelum mengetahui tata cara aqiqah saat Idul Adha, penting dipahami hukumnya aqiqah saat perayaan Idul Adha. Jika terdapat kelahiran bayi bertepatan dengan Idul Adha, kemudian menjadi pertanyaan manakah yang lebih baik didahulukan, aqiqah atau kurban?

Jika kelahiran bayi bertepatan dengan Idul Adha, maka umat Muslim dianjurkan melihat situasi. Qurban biasanya didahulukan karena waktu pelaksanaannya yang lebih ketat, ada yang berpendapat bahwa aqiqah dapat dilakukan bersamaan dengan qurban dengan dua niat dalam penyembelihan satu hewan. Namun, menurut pendapat Imam Syafi’i yang dianut oleh mayoritas umat Islam di Indonesia dalam hukum fiqih, antara kurban dan aqiqah tidak bisa digabung, karena keduanya memiliki tujuan dan sebab yang berbeda.

Tata Cara Aqiqah saat Idul Adha

Tata cara aqiqah saat Idul Adha sama dengan pada umumnya. Hewan yang disembelih harus memenuhi syarat yang sama seperti qurban, termasuk usia, jenis, dan keadaan hewan. Untuk anak laki-laki, disunahkan menyembelih 2 ekor kambing atau domba, sedangkan untuk anak perempuan cukup 1 ekor.

Waktu pelaksanaan aqiqah bisa dilakukan setelah 7 hari kelahiran bayi atau bersamaan dengan waktu qurban.

Konsekuensi Pembagian Daging

Jika aqiqah dan qurban digabungkan, pembagian daging memiliki konsekuensi. Daging qurban lebih baik dibagikan dalam keadaan mentah, sementara daging aqiqah biasanya dibagikan dalam bentuk siap santap.

Meskipun tidak kaku, aturan ini bertujuan untuk meraih keutamaan, dan pilihan tergantung pada pertimbangan situasi dan kondisi individu.

Sumber gambar: bing image creator AI

Penulis: Elis Parwati

×