Safari Aqiqah – Gumoh merupakan bagian tumbuh kembang normal si Kecil, sehingga setiap bayi kemungkinan besar akan gumoh setidaknya sampai berusia 4 bulan. Jika diperhatikan dengan seksama, bayi seringnya bisa gumoh hingga 2-4 kali dalam satu hari.
Lantas, apakah ini normal? Untuk menilai normal tidaknya, Ayah dan Bunda tidak cukup hanya melihat seberapa sering frekuensi si Kecil gumoh. Sebab, pengalaman setiap bayi bisa berbeda.
Ada yang lebih sering gumoh dari pada umumnya, ada yang paling sedikit satu kali sehari, dan ada yang lebih jarang. Maka, normal tidaknya gumoh dapat dinilai dari beberapa hal berikut ini:
- Volume susu yang mengalir keluar umumnya 1-2 sendok makan.
- Sebagian besar episode gumoh berlangsung kurang dari 3 menit.
- Bayi tetap mau makan dan menyusu seperti biasa.
- Berat badannya bertambah sesuai usia.
- Bayi tetap tampak aktif dan suka bergerak.
- Bayi tetap merasa nyaman dan tidak rewel setelah gumoh.
- Bayi tidak mengalami gangguan pernapasan, seperti sesak.
Cara Mengatasi Bayi yang Sering Gumoh
Ada beberapa cara yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk mencegah gumoh terjadi lagi supaya si Kecil bisa menyusu dengan tenang dan nyaman, yaitu:
- Jangan menyusui si Kecil secara berlebihan dan terburu-buru sampai membuatnya sangat kekenyangan. Susui bayi sebentar-sebentar tapi lebih sering sesuai keinginan bayi.
- Posisikan badan bayi tegak saat menyusui dengan posisi kepala lebih tinggi dari perutnya, dan pastikan posisi pelekatan mulutnya sudah tepat pada puting.
- Hindari terlalu banyak gerakan saat bayi sedang menyusu. Selain itu jangan timbulkan gerakan yang kasar atau cepat yang berisiko mengguncang bayi.
- Pastikan setelah menyusu tidak langsung membaringkannya dalam posisi telentang atau tengkurap, tapi posisikan si Kecil dalam kondisi tegak selama 20 hingga 30 menit setelah menyusu. Setelah itu, Bunda bisa tidurkan bayi dalam posisi telentang dengan kepala sedikit terangkat.
- Buat si Kecil bersendawa setiap kali habis menyusui.
- Hindari memakaikan pakaian dan popok yang terlalu ketat sehingga membuat perut bayi jadi tertekan.
- Gunakan payudara yang satu untuk menyusui si Kecil, dan satunya untuk memompa ASI.
- Hindari melakukan tummy time (melatih bayi tengkurap) setelah menyusu.
Sumber: Bebeclub
Penulis: Aisyah